Minggu lalu, saat sedang bersih2 halaman, dadaku terasa sakit sekali. Sesak n susah bernafas. Aku benar2 terkejut. Takut sesuatu terjadi. Pingsan, atau henti nafas. Pandangan jadi kabur, keringat mengucur terus. Memang aku kelelahan. Tapi aku paksakan juga. Mengingat pemberkahan nikah anak keduaku semakin dekat. Rumput memenuhi setiap sudut rumah. Aku ingin cepat2 membersihkannya, agar terlihat lebih pantas. Bayar tukang bersih2 mahal. Aku tak punya cukup uang. Akhir2 ini memang banyak sekali pengeluaran. Aku pun tidak merasa enak untuk minta pada anakku. Mereka punya keperluan sendiri. Sebisanya, aku tak ingin merepotkan mereka. Setelahnya, aku merasa jadi tak bertenaga. Sudah hampir seminggu lemas. Tapi aku tetap beraktivitas. Yg ringan2 saja. Padahal sudah aku bantu dengan minum vitamin. Berharap segera dapat pulih kembali. Masih banyak PR yang harus kuselesaikan. Semoga Semesta akan selalu melindungiku. Kota Baru, Senin, 29 April 2023, pk 07.55
Nova dan Dina, mereka berdua sangat suka pada kegiatan outing di alam terbuka. Sama seperti Yoki. Aku memberi julukan yang sama pada mereka, Si Bolang. Aku kagum pada semangat mereka. Seakan asam urat dan encok enggan menghinggapi tubuh mereka. Selain mereka bertiga, ada lagi Yuyus, Rika, Yayi, Antiq dan Anggita yang selalu ceria dan punya hobi jalan-jalan. Aku rajin melihat status atau foto-foto yang dikirimkan di grup. Aku suka melihat foto-foto mereka dalam berbagai kesempatan. Aku tertawa sendiri, saat melihat mereka bergaya di foto-foto itu. Sangat menghibur. Aku berharap semangat dan keceriaan mereka akan menular padaku. Setiap minggu, Nova sudah punya agenda untuk mengisi hari liburnya. Dia mengunjungi tempat yang berbeda-beda. Sekitar Jakarta. Ditemani Yudi, suaminya, yang baik dan penyabar. Dalam setiap kunjungannya, Nova selalu mengabadikan semua yang ia temui, sebagai obyek foto. Dia menyukai fotografi, sejak masih duduk di bangku kuliah. Sama seperti Buden...
Semalam Nova chat. Minta alamat rumah. Pagi-pagi minta share loc. Pukul sembilan, dia dan suaminya sudah sampai di rumahku. Dengan mengenderai sepeda motor. Aku terharu sekali. Duh, segitu niatnya dia bertemu aku. Bertepatan dengan libur Hari Nyepi. "Gimana Va, pegel ya?" Ujarku sembari menyodorkan minum. "Pinggang sih biasa aja. Cuma pantatnya yang terasa pedes. Gak apa-apa kok. Aku dan Yudi sudah biasa motor-motoran," jawabnya santai. Sedari dulu, Nova memang selalu berpembawaan tenang. Tidak meledak-ledak seperti diriku. Kami bercerita tentang banyak hal. Terlebih setelah kami terpisah, dan berumah tangga. Menjalani porsi kami masing-masing. Diselingi tawa dan tangis. Aku dan Nova banyak menghabiskan waktu bersama selama di Bandung. Hanya aku, dia dan almarhumah Petty yang masih tersisa. Ulan, Ensi, Lena, Dina,Lisda, Ami, Yenny, sudah lulus duluan. Sedangkan Ita dan Wenny menghilang. Tak tau ke mana. Masing-masing sibuk berkutat dengan persoalan hidupnya sendiri....
bahagia di hati sendiri dan sesama
BalasHapusIya...☺
HapusTerimakasih...🙇