KK
KK Kemarin, menjelang subuh, aku baru tidur. Aku tidak akan tenang sebelum dokumen-dokumen penting itu terkumpul komplit. "Ma, bisa tolong urus bikin KK yang baru? KK kita sudah tidak berlaku. Aku mau bikin NPWP. Tapi nggak bisa," pesan Cagga, anak ketigaku. "Ya. Akan Mama usahakan." Jawabku singkat. Aku segera menghubungi Mama Rama, seorang ibu pejabat RT di komplek perum sebelah. Dulu, Rama dan Ehi barengan waktu TK-nya. Namun hubungan kami tetap berlanjut, meski anak-anak kami sudah tidak satu sekolah lagi. Aku menanyakan padanya, dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus KK.Tanpa kuminta, Mama Rama menghubungi pegawai desa, kaur pemerintahan, dan mengirimkan persyaratannya padaku. Dia memang ringan hati. Selalu menawarkan diri untuk membantu. "Kalau dokumen sudah lengkap, kabari ya Mih. Biar nanti saya antar ke desa..." Aku jadi tak enak hati. Sebelumnya, dia juga yang menemaniku ke desa untuk melengkapi berkas saat mengurus taspen, da...