Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

KK

Gambar
KK Kemarin, menjelang subuh, aku baru tidur.  Aku tidak akan tenang sebelum dokumen-dokumen penting itu terkumpul komplit.  "Ma, bisa tolong urus bikin KK yang baru? KK kita sudah tidak berlaku. Aku mau bikin NPWP. Tapi nggak bisa," pesan Cagga, anak ketigaku. "Ya. Akan Mama usahakan." Jawabku singkat.  Aku segera menghubungi Mama Rama, seorang ibu pejabat RT di komplek perum sebelah. Dulu, Rama dan Ehi barengan waktu TK-nya. Namun hubungan kami tetap berlanjut, meski anak-anak kami sudah tidak satu sekolah lagi.  Aku menanyakan padanya, dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus KK.Tanpa kuminta, Mama Rama menghubungi pegawai desa, kaur pemerintahan, dan mengirimkan persyaratannya padaku. Dia memang  ringan hati. Selalu menawarkan diri untuk  membantu. "Kalau dokumen sudah lengkap, kabari ya Mih. Biar nanti saya antar ke desa..."  Aku jadi tak enak hati. Sebelumnya, dia juga yang menemaniku ke desa untuk melengkapi berkas saat mengurus taspen, da...

Terhubung Kembali

Terhubung Kembali Dengan Teman Lama Kota Baru, 14 November 2022 (Pk 17.39). Banyak hal yang sudah terjadi dan aku belum sempat mencatatnya. Mulai dari ketemu Budenk di Semarang, nginap dua malam di rumah Tri di Salatiga, bertemu Nuni dan suaminya di Solo, dan mengunjungi Ci Soen, kakak sepupu suamiku, di Sragen.  Di Semarang, ketemu Budenk dan diajak makan sea food. Dia menawari aku untuk mencoba mangut dan udang goreng kremes. Awalnya, aku kikuk. Ragu-ragu. Tapi dia terus menawarkan sambil menunjukkan menu favorit yang ada di situ. Juga, mana jenis sambal yang super pedas dan sedang-sedang saja. Ternyata dia baik, ramah, dan tutur katanya halus. Bisa ngobrol enak. Nggak jaiman. Sama sekali tidak ada kesan seram seperti yang kubayangkan selama ini.  Entah mengapa, dulu, perawakannya yang tinggi gede itu, membuat aku merasa takut. Aku membayangkan dia seperti Giant, teman sekolah Nobita, dalam serial kartun Doraemon. Bahkan aku menjulukinya Budi Hercules. Maafkan persepsiku yan...

Terimakasihku

Terimakasihku Kota Baru, Rabu, 7 Desember 2022 (Pk 18:01). Aku baru selesai memotong ranting-ranting bambu yang menghalangi pandanganku melihat lurus ke depan, sampai pintu pagar. Tak lupa aku memeriksa pohon cabe yang kutanam beberapa waktu lalu. Semua hidup, dan mulai meninggi. Ada rasa lega menyusup ke dalam dadaku. Perasaan yang sulit untuk aku ungkapkan lewat kata-kata. Aku pun menebang pisang Bangkahulu yang sudah tua. Ada yang sudah menguning pada bagian atasnya.  Bersyukur, aku masih diberi kesempatan menghirup udara sore yang sejuk ini. Terimakasih. Semesta selalu menjagaku, dengan caranya... Sambil mengayun-ayunkan golok, aku terus berpikir. Di grup Vihara Vimala Dharma (VVD), aku membaca pesan yang dikirim oleh Dek Subanda. Dia memberi ucapan selamat ulang tahun pada Dek Saiydi. Jujur, aku agak terkejut. Dek Saiydi ini kan salah seorang pengurus yayasan Sekolah Ekayana Dharma Budhi Bhakti, tempat anakku bersekolah? Ada kebimbangan di hatiku. Kalau di sekolah, menurut eti...

Gebi

Gebi Kota Baru, Rabu, 21 Desember 2022 (Pk 23.26). Seharian ini aku bongkar-bongkar foto lama. Satu per satu kuperhatikan dengan seksama. Sebagian foto ada yang sudah pudar, beberapa ada pula yang sudah rusak. Karena lembab dan dimakan usia. Anicca ya. Tidak ada yang abadi. Semua mengalami perubahan. Namun, foto yang kucari masih belum berhasil kutemukan. Foto Mbak Esti dan Mas Narto. Aku pun melihat foto masa kecil anak-anakku. Foto itu seperti mengajakku kembali ke masa lalu. Ah...perasaanku jadi berkecamuk. Campur aduk. Betapa cepatnya waktu berlalu. Tau-tau mereka sudah besar sekarang. Satu per satu meninggalkan rumah. Mengejar mimpi dan cita-citanya. Aku membetulkan letak kaca mataku yang mulai berembun. Kata-kata Gebi seperti mengingatkanku. Kemarin, dia datang berkunjung. Saat turun dari mobil, Gebi melihat ke sekeliling, dan aku mendapati kalau Gebi tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. "Kenapa Geb? Apa ada yang salah?" Tanyaku penuh rasa ingin tahu. "Tidak. ...