Pertemuan
Kemarin, Minggu sore, 28 November 2021, Dina dan ketiga puteri cantiknya, datang berkunjung ke rumahku. Mendadak. Tanpa rencana. Tiba-tiba saja. Padahal dua hari sebelumnya kami masih telponan. Cerita tentang banyak hal. Saat itu, Dina coba menghiburku.
Begitu bertemu, Dina langsung memelukku erat-erat. Kami tertawa keras, layaknya seperti dua orang gadis remaja yang sedang sama-sama menyusuri tanjakan Sekeloa, lebih dari 30 tahun silam. Ramai sekali. Lupa sama uban di kepala. Anak-anak saling berpandangan melihat kehebohan kami. Tapi kami tak perduli. Melanjutkan tawa renyah kami. Sambil bergandengan.
Dina, orang yang selalu hadir dan memberikan pelukan hangatnya, saat aku sedang berada di titik terendah dalam hidupku. Dia ada di masa-masa sulitku. Membantuku keluar dari situasi buruk itu. Dengan memberikan kata-kata yang menyejukkan. Dia memahamiku. Dan bisa menenangkan hatiku.
"Menangislah. Kalau dengan menangis, bisa membuat hatimu lega. Tidak apa-apa. Tak usah kau tahan-tahan," ujarnya lembut. Itu yang selalu ia katakan padaku. Saat coba menenangkanku.
"Jarak dan waktu sudah mengubah kita semua. Apa yang kau pikirkan, belum tentu sama dengan yang dipikirkan orang-orang. Tak usah kecewa. Berhenti berharap," ujarnya bijak.
"Tetaplah jadi dirimu sendiri. Ceplas ceplos. Selalu ceria dan apa adanya," lanjutnya. Aku hanya diam, sembari coba mencerna kata-katanya. Kata per kata.
"Aku tidak berharap apa-apa kok, Din. Kau kan tau, aku tak pernah punya keinginan yang muluk-muluk. Aku juga bisa mengukur dirilah. Beneran. Aku hanya ingin hidup tenang, dan sehat di masa tuaku. Itu saja. Aku jalani, dan selalu mensyukuri porsiku. Kadang-kadang, aku memang merasa lelah. Dadaku sesak. Tapi kau tak usah khawatir. Aku masih cukup waras kok. Mudah-mudahan, aku tetap bisa menjaga terus kewarasanku itu, Din. Jangan pernah berhenti memberi dukungan padaku ya. Jangan pernah bosan. Doakan aku agar selalu sehat ya."
Aku selalu mengulang kata-kata itu. Untuk meyakinkan Dina dan diriku sendiri. Agar dapat melangkah terus dengan kemantapan hati.
Begitulah. Kami selalu tertawa dan menangis bersama. Saling menghibur, dan menguatkan. Dina, aku sungguh beruntung punya seorang sahabat sebaik dirimu. Terimakasih, karena kau selalu hadir dalam hidupku, baik dalam suka maupun duka.
Beberapa hari sebelumnya, aku pun dikunjungi oleh Ulani dan Yunus Paulus, suaminya. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-55 tahun, Rabu, 24 November 2021. Nova juga berulang tahun di tanggal yang sama. Kemunculan Ulan cukup mengejutkanku. Aku sungguh tak mengira. Padahal paginya aku baru melihat foto dirinya dan Ami Amarie beredar di grup. Aku pikir mereka masih di Semarang. Ulan bilang, dia ingin kasih kejutan padaku. Aku sungguh terharu atas perhatiannya itu. Padahal terlihat jelas kelelahan meliputi wajahnya. Sehabis mengisi acara dan menempuh perjalanan jauh. Rasa kangen itu yang membuat segala sesuatunya jadi mungkin dan terjadi, menghapus semua rasa lelah yang mendera.
Dalam pertemuan yang singkat itu, kami bercerita ngalor ngidul. Tertawa bersama mendengar banyolan-banyolan Yunus tentang Ami. Aku pikir sungguhan kalau Ami akan menikah lagi dalam waktu dekat, dengan pria asing.
Aduh. Ada-ada saja. Bisa-bisanya aku dikelabui oleh mereka berdua.
Belakangan aku tau. Ternyata mereka sengaja menggodaku. Coba menghiburku, dengan cerita-cerita lucu. Ah, kadang aku memang masih seperti bocah. Bisa menangis dan tertawa dalam waktu yang hampir bersamaan.
Terimakasih Ulan dan Yunus. Kalian telah berusaha menghiburku, menyemangatiku, dengan cerita-cerita konyol dan lucu. Membuatku tertawa terbahak-bahak, dan lupa sejenak akan keruwetan hidup. Jabatan dan status tidak jadi jarak dan penghalang. Tidak ada yang berubah. Aku mendapatkan kembali perasaan seperti saat kita masih sama-sama berjuang di kampus Sekeloa. In friendship, there is no status.
Aku hargai itu. Sekali lagi, terimakasih. Sukses selalu, Ulan...
Aku berharap, kita semua sehat dan dapat berkumpul kembali dalam acara reuni angkatan yang digagas oleh Rakaryan, pertengahan Maret tahun depan, di Yogya.
Aku sungguh kangen pada kalian semua. Teman-teman Fikomers '85...!
Kota Baru, Senin, 29 November 2021, (Pkl 11:50).
Semua sayang sama Lian... walaupun nggak bareng2, ternyata masing2 menyempatkan diri mengunjungimu di waktu luangnya masing2
BalasHapusIya...🙇🙇
Hapus