Imlek Bersama
Imlek Bersama Aku baru masuk ke dalam rumah saat telpon berdering. Seperti biasa, aku bersih-bersih halaman dan memindahkan beberapa tanaman yang patah. Semalam hujan gede disertai angin kencang. "Lien, kau mau ikut ke rumah Romo Koyang?" Suara Ci Susy terdengar jelas di seberang sana. Aku berpikir sejenak. Kaget. Tapi aku belum bisa memutuskan. "Ngapain? Nggak ah. Malu, Ci... Aku kan nggak diundang," ujarku spontan. "Nggak apa-apa, Lien. Romo Koyang orangnya baik kok." Ci Susy coba meyakinkanku. Bisa bertemu dan berkumpul dengan teman lama, merupakan jodoh karma, sebuah berkah yang harus dihargai. Setidaknya, kesempatan untuk bisa kembali mengenang masa-masa muda dulu, dengan segala dinamikanya. Kesempatan untuk lebih bisa saling mengenal, dengan pemahaman baru tentunya. Karena kini, kami pun sudah sama-sama menua... "Sekarang posisi Cici ada di mana?" Tanyaku, sambil terus berpikir. Meski sama-sama di Cikampek, Romo Koyang dan keluarga kami ja...